Aura adalah sebuah kata magis yang memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun kata ini dan filsafatnya sering menuai pro dan kontra, akan tetapi keberadaannya adalah suatu kebutuhan yang semakin dicari oleh masyarakat modern.
Aura sendiri memiliki berbagai karakter atau ciri khas, yang antara lain adalah bersifat dinamis, dapat berubah- ubah dipengaruhi oleh kesehatan, lingkungan, karakter dan suasana hati seseorang. Karena dapat berubah- ubah ini, aura seseorang yang negatif atau redup dapat diperbaiki sehingga menjadi lebih cerah dan positif.
Aura seringkali menggambarkan suasana hati dan mental pada diri seseorang. Misalnya seseorang yang hatinya sedang dilanda kegalauan atau tidak sedang bahagia memiliki pancaran aura yang redup atau negatif. Aura negatif ini menunjukkan kondisi mental atau psikisnya yang sedang mengalami tekanan atau dalam kondisi labil. Efek lanjutan dari sikap mental ini adalah menjadikan orang tersebut sangat emosional, merasa rendah diri dan miskin motivasi. Atau bisa juga, bentuk aura negatif adalah bentuk ketidakpedulian terhadap hal- hal di sekitarnya yang terlalu membabi buta dan juga sikap membosankan atau acuh ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain. Apa pun itu, segala hal yang berkaitan dengan energi negatif tersebut adalah pancaran dari aura negatif makhluk hidup.
Lalu, bagaimana dengan aura positif?
Seperti yang telah dijelaskan bahwa aura adalah refleksi dari kondisi mental seseorang, maka seseorang dengan aura positif adalah seseorang yang memiliki pancaran sikap positif. Orang tersebut memiliki hati yang baik, berkarakter menyenangkan, kehadirannya selalu ditunggu karena dianggap mampu menghidupkan suasana dan memiliki daya tarik yang baik.
Dalam hal karir, seseorang dengan pancaran aura positif memiliki etos kerja yang tinggi. Mereka tidak mudah terpengaruh dengan hal- hal negatif dan memiliki kecenderungan bekerja lebih banyak dari gaji yang diterimanya. Baginya, pekerjaan adalah ibadah dan memiliki keberhasilan dalam pekerjaan adalah sebuah kesenangan tersendiri.
Aura seringkali menggambarkan suasana hati dan mental pada diri seseorang. Misalnya seseorang yang hatinya sedang dilanda kegalauan atau tidak sedang bahagia memiliki pancaran aura yang redup atau negatif. Aura negatif ini menunjukkan kondisi mental atau psikisnya yang sedang mengalami tekanan atau dalam kondisi labil. Efek lanjutan dari sikap mental ini adalah menjadikan orang tersebut sangat emosional, merasa rendah diri dan miskin motivasi. Atau bisa juga, bentuk aura negatif adalah bentuk ketidakpedulian terhadap hal- hal di sekitarnya yang terlalu membabi buta dan juga sikap membosankan atau acuh ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain. Apa pun itu, segala hal yang berkaitan dengan energi negatif tersebut adalah pancaran dari aura negatif makhluk hidup.
Lalu, bagaimana dengan aura positif?
Seperti yang telah dijelaskan bahwa aura adalah refleksi dari kondisi mental seseorang, maka seseorang dengan aura positif adalah seseorang yang memiliki pancaran sikap positif. Orang tersebut memiliki hati yang baik, berkarakter menyenangkan, kehadirannya selalu ditunggu karena dianggap mampu menghidupkan suasana dan memiliki daya tarik yang baik.
Dalam hal karir, seseorang dengan pancaran aura positif memiliki etos kerja yang tinggi. Mereka tidak mudah terpengaruh dengan hal- hal negatif dan memiliki kecenderungan bekerja lebih banyak dari gaji yang diterimanya. Baginya, pekerjaan adalah ibadah dan memiliki keberhasilan dalam pekerjaan adalah sebuah kesenangan tersendiri.
Sebaliknya, seseorang dengan pancaran aura negatif memiliki semangat kerja yang lebih rendah. Ia seringkali merasa angkuh dengan gaji yang rendah dan bekerja malas- malas an karena menganggap untuk bekerja rajin seharusnya ia memperoleh gaji yang lebih dari yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu, orang tersebut mudah terpancing energi negatif untuk bekerja seenaknya sendiri atau bahkan melakukan kecurangan. Hal seperti sangat keliru dan bisa menjadikan orang tersebut terperangkap ke dalam diri yang tidak akan mengalami kemajuan atau perkembangan.
Dalam hal pergaulan dan sehari- hari, orang dengan pancaran aura negatif sering menutup diri atau sebaliknya, justru bersikap arogan yang membuat orang- orang disekitarnya tidak menyukai kehadirannya.
Cara Mengubah Aura Negatif menjadi Aura Positif
Apakah aura yang negatif dapat diubah menjadi aura yang positif? Ya, tentu saja! Sekali lagi Saya tekankan bahwa aura ini bersifat dinamis, yang artinya dapat berubah- ubah dan menyesuaikan sikap mental si pemilik. Untuk merubah aura negatif ke aura positif secara permanen memang tidak mudah dan membutuhkan terapi rutin yang bertahap dan berkesinambungan.
Ya, terapi aura dengan tingkat keberhasilan tertinggi dan memberi hasil paling efektif adalah yang dilakukan secara rutin dan bertahap. Mengapa bertahap? Karena setiap orang memiliki sensitifitas yang berbeda- beda dalam hal menerima aura sehingga penerimaan bertahap ini ditujukan agar terapi aura dapat diterima dengan baik dan sempurna oleh si pemilik di medan energi nya.
Salah satu terapi aura rutin dan bertahap yang paling efektif adalah terapi aktivasi aura dengan teknologi musik CD Aktivasi Aura. Untuk mendapatkan terapi ini, caranya pun sangat mudah karena dapat dilakukan di rumah ketika Anda sedang santai, beristirahat atau menjelang tidur. Untuk membangkitkan aura positif, musik CD “Awakening Positive Aura” adalah yang terbaik dan dikenal ampuh membuang aura negatif seseorang dan membangkitkan aura positifnya.
Selain itu, bagi teman- teman yang sudah melakukan aktivasi aura positif dan menginginkan hasil lebih, maka dapat mencoba seri lain CD Aktivasi Aura yang semuanya terdiri dari 21 series ( sampai saat ini ). Tertarik untuk mencoba dan mengubah hidup Anda? Anda dapat mengunjungi website resminya di www.cdaktivasiaura.com.